6 TIPS JITU MEMILIH FLASH DISK. Bagi anda yang ingin membeli sebuah flash disk jangan anggap remeh dalam memilih, apalagi zaman sekarang banyak barang yang asli tapi palsu. Tentunya tidak ada salahnya mengetahui cara benar memilih flash disk. Berikut ini akan dijabarkan 6 tips jitu dalam memilih flash disk yang tepat dan benar.
1) Dukungan software
Kamu dapat memilih flashdisk yang memiliki chip pengontrol di setiap unitnya. Chip pengontrol ini akan memudahkan kamu untuk meng-install USB flash disk dengan berbagai macam software portabel, seperti: Security Software, Partition Software, File Synchronization, dan lain-lain. Security Software sangat penting dalam memastikan data sensitive kamu tidak jatuh ke tangan orang tak berwenang. kamu dapat memilih flashdisk yang kompatible dengan beberapa system operasi, tanpa harus menggunakan driver atau tidak tergantung dengan driver tertentu.
2) Perhatikan kecepatan transfer data
Faktanya, kecepatan transfer data dari USB 2.0 berkisar antara 14 Mb/s hingga 24 Mb/s, namun kecepatan tersebut akan menurun jika menggunakan kabel USB atau USB hub. Walaupun USB 2.0 memiliki kecepatan lebih baik dari USB 1.1, dengan kecepatan 1.5 Mb/s.
3) Perhatikan desain dan kelengkapannya
Tidak hanya desain dan model fisik flashdisk yang sesuai dengan selera kamu, namun yang harus diperhatikan juga adalah kelengkapan produknya, seperti tali gantungan, tutup casing flashdisk, paket CD driver, fasilitas anti air, pengunci manual di luar casing, kabel USB, dan aksesoris lainnya.
4) Perhatikan kapasitas flashdisk
Kamudapat membeli flashdisk, tentunya yang sesuai kebutuhan dan tidak sampai kurang sehingga kamu harus membeli lagi, misalnya kapasitas ideal 2GB, dan sesuai dengan budget kamu.
5) Perhatikan garansi
Garansi sebisa mungkin life time, namun pemakaian rata-rata flashdisk pada umumnya hanya sekitar 2 hingga 3 tahun, bisa karena bosan memakainya atau mungkin kamu membutuhkan kapasitas yang lebih besar. Hal inilah yang menjadi dasar anggapan bagi sebagian orang bahwa masa garansi cukup hanya 2 hingga 3 tahun.
6) Perhatikan informasi manufaktur dan distributor
Pilihlah flashdisk yang handal dan memiliki service center yang jelas. Kamu harus memastikan kebenaran informasi mengenai produsen dan distributornya, dan cara menghubungi mereka. Hal ini berguna jika kamu misalnya mengalami masalah dengan flashdisk, atau klaim garansi, ketika outlet tempat kamu membeli flashdisk tidak bersedia melayani klaim kamu.
Mudah - mudahan tips diatas dapat membantu selamat mencoba .....!!!!!!!!!!!!!!
Kerjanya hanya menyalin data, mengedit data, mengetik data.....
Syarat-syarat :
1. Rajin,ulet,teliti, tidak mudah putus asa
2. mempunyai rekening pribadi sendiri
3. usia bebas, min.13 thn
4. wanita/pria
5. bisa membaca dan mengetik
Jika anda berminat dan memenuhi kriteria tersebut , silahkan kirimkan lamaran dengan cara:
ketik nama#alamat#no.hp#alamat email valida anda
kirim ke....work.online29@gmail.com
untuk info lebih lanjut, anda buka dan pelajari web/blog kami.....
Syarat-syarat :
1. Rajin,ulet,teliti, tidak mudah putus asa
2. mempunyai rekening pribadi sendiri
3. usia bebas, min.13 thn
4. wanita/pria
5. bisa membaca dan mengetik
Jika anda berminat dan memenuhi kriteria tersebut , silahkan kirimkan lamaran dengan cara:
ketik nama#alamat#no.hp#alamat email valida anda
kirim ke....work.online29@gmail.com
untuk info lebih lanjut, anda buka dan pelajari web/blog kami.....
Kamis, 23 Juni 2011
Mendeteksi Kesehatan Hardware Lewat BIP
Saat komputer dihidupkan, BIOS melakukan POST (power-on self test). POST diperlukan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya dan juga mencari informasi hardware apa saja yang ada pada komputer. Saat BIOS mendeteksi ada masalah saat POST, BIOS akan mengirimkan pesan kesalahan (error messages).
Pada beberapa kasus, masalah tersebut dapat di deteksi lebih awal sehingga BIOS tidak dapat mengakses video card dan tidak dapat menampilkan pesan kesalahan tersebut.
Jika seperti ini yang terjadi, BIOS akan mengeluarkan suara ‘bip’ yang memiliki pola tertentu yang sesuai dengan kesalahan yang diidentifikasinya.
Suara ‘bip’ tunggal saat proses booting setelah tampilnya pesan startup pada monitor adalah normal dan tidak ada kegagalan. ‘Bip’ yang dimaksud disini adalah yang dihasilkan pada saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apapun yang ditampilkan pada layar. Kode ‘Bip’ BIOS ini bergantung tipe dan BIOS yang Anda miliki. Yang populer adalah AMI dan Award BIOS. Oleh karena itu, tulisan ini hanya membahas kedua tipe BIOS tersebut.
AMI BIOS
Ø 1 X suara BIP
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk merefreshnya.
Ø 2 X
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.
Ø 3 X
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.
Ø 4 X
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.
Ø 5 X
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak terpasang benar ke dalam socketnya.
Ø 6 X
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.
Ø 7 X
Kesalahan prosesor.
Ø 8 X
Kesalahan baca/tulis memory display.
Ø 9 X
Kerusakan BIOS.
Ø 10 X
Kesalahan CMOS.
Ø 11 X
Kerusakan cache memori.
AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.
Ø 1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.
Ø 1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.
Ø 1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar.
Ø Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card.
Ada beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah mengenal prosedur yang dilakukan computer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada.
Pertama kali saat komputer dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power supply masih bagus.
Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup, prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS. Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak sempurna.
Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, peripheral eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card tersebut untuk mengujinya.
Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier, dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.
Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan setting yang lebih rendah.
PENANGANAN LANJUT
Untuk kasus 1, 2, dan 3 kali bunyi bip, cobalah perbaiki posisi memori dahulu. Jika masih terjadi, ada kemungkinan memori rusak. Ganti dengan memori baru.
Untuk 4, 5, 7 dan 10 kali bip, motherboard rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Untuk 6 kali bip, coba perbaiki posisi chip keyboard controller. Jika masih ada error, gantilah chip keyboard tersebut.
8 kali bip menandakan memori error pada video adapter. Ganti video card.
9 kali bip menandakan kegagalan chip BIOS. Biasanya bukan disebabkan posisi kurang sempurna.
11 kali bip, ganti cache memori.
Saat komputer dihidupkan, BIOS melakukan POST (power-on self test). POST diperlukan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya dan juga mencari informasi hardware apa saja yang ada pada komputer. Saat BIOS mendeteksi ada masalah saat POST, BIOS akan mengirimkan pesan kesalahan (error messages).
Pada beberapa kasus, masalah tersebut dapat di deteksi lebih awal sehingga BIOS tidak dapat mengakses video card dan tidak dapat menampilkan pesan kesalahan tersebut.
Jika seperti ini yang terjadi, BIOS akan mengeluarkan suara ‘bip’ yang memiliki pola tertentu yang sesuai dengan kesalahan yang diidentifikasinya.
Suara ‘bip’ tunggal saat proses booting setelah tampilnya pesan startup pada monitor adalah normal dan tidak ada kegagalan. ‘Bip’ yang dimaksud disini adalah yang dihasilkan pada saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apapun yang ditampilkan pada layar. Kode ‘Bip’ BIOS ini bergantung tipe dan BIOS yang Anda miliki. Yang populer adalah AMI dan Award BIOS. Oleh karena itu, tulisan ini hanya membahas kedua tipe BIOS tersebut.
AMI BIOS
Ø 1 X suara BIP
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk merefreshnya.
Ø 2 X
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.
Ø 3 X
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.
Ø 4 X
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.
Ø 5 X
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak terpasang benar ke dalam socketnya.
Ø 6 X
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.
Ø 7 X
Kesalahan prosesor.
Ø 8 X
Kesalahan baca/tulis memory display.
Ø 9 X
Kerusakan BIOS.
Ø 10 X
Kesalahan CMOS.
Ø 11 X
Kerusakan cache memori.
AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.
Ø 1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.
Ø 1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.
Ø 1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar.
Ø Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card.
Ada beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah mengenal prosedur yang dilakukan computer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada.
Pertama kali saat komputer dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power supply masih bagus.
Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup, prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS. Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak sempurna.
Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, peripheral eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card tersebut untuk mengujinya.
Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier, dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.
Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan setting yang lebih rendah.
PENANGANAN LANJUT
Untuk kasus 1, 2, dan 3 kali bunyi bip, cobalah perbaiki posisi memori dahulu. Jika masih terjadi, ada kemungkinan memori rusak. Ganti dengan memori baru.
Untuk 4, 5, 7 dan 10 kali bip, motherboard rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Untuk 6 kali bip, coba perbaiki posisi chip keyboard controller. Jika masih ada error, gantilah chip keyboard tersebut.
8 kali bip menandakan memori error pada video adapter. Ganti video card.
9 kali bip menandakan kegagalan chip BIOS. Biasanya bukan disebabkan posisi kurang sempurna.
11 kali bip, ganti cache memori.
Ketika Hard Disk berbunyi aneh
Suatu hari kita mendengar bunyi dari komputer dan ini bukanlah bunyi dari aplikasi pemutar musik atau bunyi dari speaker internal yang terdapat di motherboard. Bunyinya bisa seperti terdengar 'tek tek tek' atau semacamnya.
Jika menghadapi kondisi seperti itu lantas apa yang mesti kita lakukan?
Yang Pertama: Jangan Panik
Jangan cepat panik karena bunyi seperti itu kemungkinan tidak akan terkait dengan listrik. Pastikan sumber bunyi itu berasal dari komponen mana. Buka casing komputer, lalu nyalakan dan dengar dengan seksama serta teliti asal bunyi tersebut. Cabut dan pasang kabel-kabel satu persatu seperti kabel kipas (fan), kabel cdrom, kabel hard disk untuk memastikan kalau bunyi tersebut bukan dari salah satu komponen itu.
Jika kita sudah yakin bunyi 'tek tek tek' itu dari hard disk, maka mulailah langkah selanjutnya.
Yang Kedua: Siapkan backup
Hard disk adalah perangkat mekanik, dan semestinya mereka tidak mengeluarkan bunyi yang keras lagi aneh. Kemungkinan jika seperti itu berarti sudah mulai rusak.
Segera siapkan untuk membackup sistem dan data-data kita yang ada di dalamnya. Kita bisa simpan di hard disk eksternal, USB Flash Disk atau di DVD. Jika hard disk itu adalah boot drive, buatlah image backup sehingga nantinya kita dapat mengembalikan sistem operasi kita kembali. Atau cukup salin saja semua file yang ada.
Apabila kita memutuskan untuk terus menggunakan hard disk yang mulai rusak itu maka backuplah secara rutin dan terus menerus.
Saran terbaik adalah dengan cepat-cepat menggantinya dengan hard disk yang baru
Jika menghadapi kondisi seperti itu lantas apa yang mesti kita lakukan?
Yang Pertama: Jangan Panik
Jangan cepat panik karena bunyi seperti itu kemungkinan tidak akan terkait dengan listrik. Pastikan sumber bunyi itu berasal dari komponen mana. Buka casing komputer, lalu nyalakan dan dengar dengan seksama serta teliti asal bunyi tersebut. Cabut dan pasang kabel-kabel satu persatu seperti kabel kipas (fan), kabel cdrom, kabel hard disk untuk memastikan kalau bunyi tersebut bukan dari salah satu komponen itu.
Jika kita sudah yakin bunyi 'tek tek tek' itu dari hard disk, maka mulailah langkah selanjutnya.
Yang Kedua: Siapkan backup
Hard disk adalah perangkat mekanik, dan semestinya mereka tidak mengeluarkan bunyi yang keras lagi aneh. Kemungkinan jika seperti itu berarti sudah mulai rusak.
Segera siapkan untuk membackup sistem dan data-data kita yang ada di dalamnya. Kita bisa simpan di hard disk eksternal, USB Flash Disk atau di DVD. Jika hard disk itu adalah boot drive, buatlah image backup sehingga nantinya kita dapat mengembalikan sistem operasi kita kembali. Atau cukup salin saja semua file yang ada.
Apabila kita memutuskan untuk terus menggunakan hard disk yang mulai rusak itu maka backuplah secara rutin dan terus menerus.
Saran terbaik adalah dengan cepat-cepat menggantinya dengan hard disk yang baru
Langganan:
Postingan (Atom)